Suling~~


  • Definisi Suling
Suling merupakan salah satu jenis instrumen karawitan Sunda yang teknik permainannya dengan cara ditiup. Dengan demikian, suling sebagai instrumen karawitan lebih mengandalkan udara sebagai penghasil bunyi atau nada.
Suling terbuat dari bambu berlubang 4, 5 dan 6, suling alat musik tiup yang berlubang 4 banyak terdapat di pulau Jawa. Di Jawa Barat terdapat suling berlubang 4 antara lain; suling degung, suling bersurup pelog, suling salendro, dan suling berlubang empat madenda.

  • Jenis dan Bentuk Suling
Di dalam musik Sunda, jenis atau bentuk suling terdiri dari :

          1. Suling Sunda lobang enam (Liang Genep/Suling Panjang)
Suling lubang enam juga disebut dengan sebutan suling pelog. Disebut suling pelog juga dikarenakan suling tersebut memiliki laras “pelog” suling pelog atau suling yang berlaras pelog , memiliki 6 (enam) lubang nada. Akan tetapi nada nadanya terdiri dari 7 nada yakni meliputi nada : 1 (da), 2 (mi), 3- (ni), 3 (na), 4 (ti), 5(la), 5+ (leu). Jumlah nada-nada yang terdapat dalam suling lobang enam sama persis dengan nada-nada yang terdapat dalam “ Gamelan Pelog” . oleh karena itu, suling panjang/suling lobang enam disebut juga “suling pelog”, adapun laras yang terdapat dalam suling lobang empat sekurang kurang nya terdapat 3 jenis laras, yakni : Laras Pelog, Laras Madenda, Laras Salendro. Masing masing laras memiliki teknik penjarian yang berbeda satu sama lainnya. Istilah lain dari suling lobang enam adalah “ suling tembang ” karena biasa di gunakan dalam mengiringi musik tembang Sunda ( cianjuran ). Kadang suling lobang enam ini disebut dengan istilah suling kawih, ketika dipakai untuk mengiringi lagu lagu kawih, perbedaan suling tembang dan suling kawih terletak pada fungsinya dan ukuran surupan yang dipergunakan, adapun ukuran surupan yang dipergunakan untuk mengiringi tembang sundaan (cianjuran ) adalah berkisan pada ukuran panjang 57 cm -61 cm; sedangkaan untuk suling kawih berkisar antara 50 cm- 56 cm

          2. Suling Lobang Empat (Liang Opat/Suling Pondok)
Suling lobang empat juga sering disebut dengan “suling degung”, disebut suling degung karena selain berlaras degung , juga suling ini di gunakan dalam ”Gamelan Degung”. Laras yang terdapat pada suling degung hampir sama dengan laras pada gamelan pelog . Oleh karena itu, laras pada gamelan degung atau pada suling pendek sering di sebut juga dengan istilah pelog degung, laras pelog/degung baik pada gamelan degung maupun pada suling pendek hanya memiliki 5 (lima) nada, yakni nada 1 (da), 2 (mi), 3 (na), 4 (ti), 5 (la). Jadi istilah degung pada suling pendek terdiri dari dua pengertian yaitu; istilah “degung” sebagai “nama laras” dan “nama jenis perangkat /ensemble gamelan”, dalam suling lobang empat atau suling degung, hanya terdapat satu laras saja (laras tunggal) yakni laras degung.


    Ukuran Surupan Pada Suling Lobang Enam
Ukuran surupan pada suling lobang enam disesuaikan dengan kebutuhan pada jenis musik (Karawitan) pada suling tersebut dipegunakan. Seperti kita ketahui bahwa didalam karawitan sunda terdapat 2 wilayah musik yang berhubungan dengan seni vocal, yaitu; seni kawih dan seni tembang (Cianjuran). Kedua jenis vokal tersebut memiliki perbedaan, baik dari segi teknik pembawaannya, seperti ; ornamentasi, sengol dan lain-lain, maupun dari segi surupan atau ukuran ambitus-nya, yang dalam hal ini adalah kemampuan seseorang dalam menjangkau wilayah nada-nada tertentu.
Khususnya pada seni tembang (Cianjuran ) ukuran surupan yang dipergunakan adalah berkisar antara ; 58 cm hingga 62 cm sedangkan dalam seni kawih atau kiliningan ukuran suling yang dipergunakan bekisar antara ; 52 cm hingga 56 cm. dengan demikian nada dasar yang terdapat pada suling tembang ukurannya lebih rendah (ageung) daripada nada dasar yang terdapat pada suling kawih.

2 komentar: